Kamis, 31 Maret 2016

I WAS A TAILOR



 Before I teach in early childhood, I have worked in convection (sewing) in some areas boss Setono Pekalongan. 
I learned to sew from the mother. At that time I was still in junior high / high school. Mothers who sew the neck 
while I sew the sleeves, side and bottom of the shirt. Average sewing time that I was a regular model, for example
 negligee, longdres and pants.
 
Graduated from high school in 2005 I plunge into the world of convection. My mother offered to work with 
friends in Gang 1 Setono village. The name of his boss is Isnawiyah. Clothes sewing my first time was a negligee
 (if not mistaken). Although at that time I have not been expertly tailoring the neck, I still try to do.
 
I feel awkward when I first met with the people who work in convection. My background afternoon, the 
children just graduated high school who are familiar with school work and sitting behind a desk to have to deal
 with people who are experts sew. I did not dare ask, I dare say, I dare not chatty like when I'm in class. Anyway 
my attitude stiff, timid and unfriendly (funny if you remember).
 
I remember once when I learned one of the models of the neck. I did not dare ask. I only approached one of the
 people who are already good at sewing. I observed how she sewed and immediately I practiced without asking
 any questions at all. Never did I make a mistake I was so not dare ask. I've been sewing clothes longdres neat, my
 degree and spread them on the floor, I flatten the bottom and my scissors. I do not know if I was supposed to be
 curved scissors, but my scissors with PDnya forming a straight. I also never thought the sleeves are fabric used for
 piping. I just casually scissors. I realized when I sew the sleeves, I lost an arm.
 
Luckily my boss to give a solution he did not report the error to a central boss. He just told me to substitute 
for clothes I had scissors arm and told the boss the center that there is one outfit that wants to purchase his child.
 (Thanks infinity ....: D jazakillah ..).
 
That's the history of my sewing. Not in spite of any and hard work. Several months I worked in Isnawiyah boss, 
then I moved around from one boss to boss the others until he was already 10 years I wrestle convection.
                                        

SAYA ADALAH SEORANG PENJAHIT

     Dulu sebelum saya mengajar di PAUD, saya pernah bekerja di konveksi (menjahit) di beberapa bos daerah Setono Pekalongan. Saya belajar menjahit dari ibu. Waktu itu saya masih duduk di SMP / SMA. Ibu yang menjahit bagian leher sedangkan saya menjahit bagian lengan, samping dan bawah baju. Rata-rata yang saya jahit waktu itu model biasa, misalnya daster, longdres dan celana.
     Lulus SMA tahun 2005 saya langsung terjun ke dunia konveksi. Saya ditawari ibu untuk bekerja di rumah temannya di Gang 1 kelurahan Setono. Nama bosnya adalah Isnawiyah. Baju yang pertama kali saya jahit waktu itu adalah daster (kalau tidak salah). Walaupun waktu itu saya belum lihai menjahit bagian leher, saya tetap mencoba mengerjakannya.
     Saya merasa canggung waktu pertama kali bertemu dengan orang-orang yang bekerja di konveksi. Saya yang berlatarbelakang anak sore baru lulus SMA yang terbiasa dengan tugas sekolah dan duduk di belakang meja harus berhadapan dengan orang-orang yang sudah ahli menjahit. Saya tidak berani bertanya, saya tidak berani ngomong, saya tidak berani cerewet seperti ketika saya di dalam kelas. Pokoknya sikap saya kaku, penakut dan tidak ramah (lucu kalau ingat).
     Saya ingat sekali ketika saya belajar salah satu model leher. Saya tidak berani bertanya. Saya hanya mendekati salah satu orang yang sudah pandai menjahit. Saya amati cara dia menjahit dan langsung saya praktikkan tanpa mengajukan pertanyaan sama sekali. Pernah saya membuat kesalahan saking tidak beraninya saya bertanya. Baju longdres sudah saya jahit rapi, saya gelar dan lebarkan di lantai, bagian bawahnya saya ratakan dan saya gunting. Saya tidak tahu kalau yang saya gunting itu seharusnya berbentuk lengkung, tapi saya gunting dengan PDnya membentuk lurus. Saya juga pernah mengira bagian lengan adalah kain yang digunakan untuk bisban. Saya gunting saja dengan santai. saya baru sadar ketika saya menjahit bagian lengan, saya kehilangan satu lengan.
     Untungnya bos saya memberi solusi dia tidak melaporkan kesalahan tersebut kepada bos pusat. Dia hanya menyuruh saya mengganti seharga baju yang telah saya gunting-gunting lengannya dan mengatakan kepada bos pusat bahwa ada satu baju yang ingin dibeli anak buahnya. (terimakasih tak terhingga.... :D jazakillah..)
     Begitulah sejarah menjahit saya. Tidak terlepas dari salah dan kerja keras. Beberapa bulan saya bekerja di bos Isnawiyah, kemudian saya pindah-pindah dari satu bos ke bos yang lain hingga tak terasa sudah 10 tahun saya menggeluti konveksi.

Rabu, 30 Maret 2016

SMILE STAMP

      I've been steeped in the world of children for approximately seven years. 
Initially did not know how to deal with various kinds of characters in children 
aged 3-6 years (there were 2 years but only 1 & 2 kids). Moreover, the basic I
 timed it just high school. At that time I was only told to teach the principals first. 
Desperate story. Over time due to frequent training, comparative studies and workshops, 
little by little I was able to overcome some of the kids who sometimes cause trouble 
or get into trouble in the classroom.
     Children who cause problems such as children hyperactive. His friends who were
 lined up all of a sudden his way to the front row and pulled his friend. There are also 
children who nosy took his cap. There are also children who suddenly become profokator
 invites his friends invade other children with speech-monyongin dimonyong mouth.
     Children who get in trouble for example left by her mother crying, her mother does 
not appear next to the window crying, crying for no reason, because dikerjain her cry, cry 
because kejepit toys, crying for his toys taken and so forth.
      There was one kid that I will tell you in this article. Children who cry for no reason.
 I did not know she was crying because of what. Invited to play do not want, do not want
 a ride home, invited her mother do not want the same snack. He cried from the beginning 
of the lesson until the end of the lesson. Yet his greatest stature among his friends the others
 in the class. His son-spoiled so spoiled Rada. Understandably the smallest kid in the house.
 Finally I took the stamp smile I use to assess children's work.
     I stamp her hand and he was SILENT. Simple but effective. Good luck. : D

MOTHER AVI SMS (Happiness mother)

     Every new school year children with a variety of characters entered in my class. There's always a 
smart kid academic, there is a hyperactive, diligent, quiet, brave, ignorant, timid, mischievous and so
 forth. Seeing their faces, how innocent they are. Of mothers rempong dropping, pushing her if her 
son did not come forward when he was appointed to the front of his friends.
     There are some "advanced" in my class, including the advanced read a prayer, presented the 
results of his work forward, forward led her to sing a song, advanced wipe the slate and advanced 
know the letters of the alphabet and hijaiyyah.
     One of the children who are often pushed forward by her mother is Avi. He would advance a
 prayer, but for other than prayer ... NO WAY. First entered the classroom, she did not want to get 
ahead. Two days, three days, four days did not come forward. A week, two weeks, one month, three
 months and a year 2015-2016 teachings he remained WILL NOT FORWARD. Superb ya son determined. : D
     The mother until sometimes annoyed, angry, arguing with the Avi and ultimately get burned. Avi's
 mother is sometimes sms me confide how her child to come forward. I've said many times on her to keep 
quiet and a time the child will change itself because there are kids who like Avi at the last school year. The
 boy was always stuck to his mother and did not want to get ahead. Sometimes I take forward and if he
 refuses then I just silence alone. When the boy entered the classroom the next level, there are changes 
little by little.
     That incident was repeated on Avi. In yesterday Avi 2 entry early childhood, his mother SMS:
 
+ 6285878xxxx
 
Mrs. Umi yesterday Avi advanced kiroati
          Gelem Pok? (Want ya)
y thank God
          ad progress .... thank God

IBUNYA AVI SMS (Kebahagiaan seorang ibu)

     Setiap tahun ajaran baru anak-anak dengan berbagai karakter masuk di kelas saya. Selalu saja ada anak yang pintar akademik, ada yang hiperaktif, rajin, pendiam, pemberani, cuek, penakut, nakal dan lain sebagainya. Melihat wajah-wajah mereka, betapa polosnya mereka. Ibu-ibunya rempong mengantar, mendorong-dorong anaknya jika anaknya tidak mau maju ketika ditunjuk untuk maju ke depan teman-temannya. 
     Ada beberapa "maju" di kelas saya, diantaranya adalah maju baca doa, maju mempresentasikan hasil karyanya, maju memimpin temannya untuk menyanyikan sebuah lagu, maju menghapus papan tulis dan maju mengenal huruf abjad dan hijaiyyah.
     Salah satu anak yang sering didorong-dorong untuk maju oleh ibunya adalah Avi. Dia mau maju doa, tapi untuk selain doa... NO WAY. Pertama kali masuk kelas, dia tidak mau maju. Dua hari, tiga hari, empat hari tidak mau maju. Seminggu, dua minggu, sebulan, tiga bulan dan sampai setahun ajaran 2015-2016 dia tetap TIDAK MAU MAJU. Hebat juga nih anak berpendirian teguh. : D 
     Ibunya sampai kadang kesal, marah-marah, bertengkar dengan si Avi dan ujung-ujungnya capek sendiri. Ibu si Avi ini kadang sms saya curhat bagaimana agar anaknya mau maju. Sudah saya bilang berkali-kali pada ibunya agar tetap tenang dan suatu saat anak akan berubah sendiri karena ada anak yang seperti Avi pada tahun ajaran yang lalu. Anak itu selalu nempel kepada ibunya dan tidak mau maju. Kadang saya ajak maju dan jika dia menolak maka saya hanya mendiamkan saja. Ketika anak tersebut masuk di kelas jenjang berikutnya, ada perubahan sedikit demi sedikit.
     Ternyata kejadian tersebut berulang pada Avi. Pada bulan kemarin Avi masuk PAUD 2, ibunya SMS:

+6285878xxxx

Bu Umi kemarin Avi sudah maju kiroati
          Gelem Pok? (mau ya)
y alhamdulillah
          ad kemajuan.... alhamdulillah

     tuh kan... si Avi sudah ada kemajuan. Pasti ibunya sueeeeeeeneng bangetttttt

Selasa, 29 Maret 2016

STEMPEL SENYUM

      Saya sudah mendalami dunia anak-anak selama kurang lebih tujuh tahun. Awalnya tidak tahu bagaimana cara menghadapi berbagai macam karakter anak-anak di usia 3-6 tahun (ada yang 2 tahun tapi hanya 1&2 anak). Apalagi basic saya waktu itu hanya Sekolah Menengah Atas. Waktu itu saya hanya disuruh mengajar oleh kepala sekolah yang dulu. Nekad ceritanya. Seiring berjalannya waktu karena sering mengikuti pelatihan, study banding dan workshop, sedikit demi sedikit saya bisa mengatasi beberapa anak yang kadang menimbulkan masalah atau yang mendapatkan masalah di kelas.
     Anak-anak yang menimbulkan masalah misalnya anak-anak yang hiperaktif. Teman-temannya yang sedang berbaris tiba-tiba dia jalan ke barisan paling depan dan mendorong temannya. Ada juga anak yang usil mengambil peci temannya. Ada pula anak yang tiba-tiba jadi profokator ngajak temannya menyerbu anak lain dengan ucapan yang mulutnya dimonyong-monyongin. 
     Anak-anak yang mendapat masalah misalnya ditinggal ibunya nangis, ibunya tidak kelihatan di samping jendela nangis, nangis tanpa sebab, nangis karena dikerjain temannya, nangis karena kejepit mainan, nangis karena mainannya direbut dan lain sebagainya.      
      Ada satu anak yang akan saya ceritakan pada artikel kali ini. Anak yang nangis tanpa sebab. Saya tidak tahu dia nangis karena apa. Diajak main gak mau, diajak pulang gak mau, diajak jajan sama ibunya gak mau. Dia nangis dari awal pelajaran hingga akhir pelajaran. Padahal anaknya paling besar postur tubuhnya diantara teman-temannya yang lain di kelas. Anaknya rada manja-manja gitu. Maklum anak paling kecil di rumahnya. Akhirnya saya ambil stempel senyum yang biasa saya gunakan untuk menilai karya anak.
     Saya stempel tangan anaknya dan dia DIAM. Sederhana tapi mengena. Selamat mencoba. : D
       

grosirsetono - Pekalongan | Tokopedia

 APRIL FREE ONGKIR utuk pembelian lebih dari 200.000 di tokopedia. ayuk intip koleksi baruku di tokopedia



grosirsetono - Pekalongan | Tokopedia: Belanja online aman dan nyaman dari grosirsetono - nstagram baju_khamdanahumi. MAJU ATAU MATIII!!

Kamis, 24 Maret 2016

FOR BTQ TEACHER

Alhamdulillah transport BTQ Senin, 28 Maret bisa diambil jam 13.00 smpai jam 15.00 dengan syarat seperti biasa. Tulung gepok tular yang lain.

Sms dari Koordinator TPQ Pekalongan Timur mejadikan angin segar sore kemarin. Transport yang ditunggu berbulan-bulan kini hadir kembali. Seketika adikku memesan bakso dan teringat Bu idhoh. Sms Bu Idhoh ah... hehe

aku          : BTQ cair
bu idhoh   : ambilnya bareng aku bu...
aku          : siipp.. mampir ke soto kerbau yuk buu
bu idhoh   : ayuuukk
aku          : siiippp
 
yah.. saya sedang ingin soto kerbau.. asyeekk

Senin, 21 Maret 2016

grosirsetono - Pekalongan | Tokopedia

grosirsetono - Pekalongan | Tokopedia: Belanja online aman dan nyaman dari grosirsetono - instagram baju_khamdanahumi. MAJU ATAU MATIII!!



hari ini ada yang meninggal di kampungku. Usut punya usut, yang meninggal adalah ibunya mas Muji Pulsa. Mas Muji yang biasa nagih kalau saya telat bayar pulsa. nih saya print shoot pesan nagihnya:



Muji Pulsa

+6285642xxxx



Mi,? pulsa e pk di bayar kapan Mi.

         

          ya  segera



ok, sekalian wek e bpk e Mi.



          ok



Buat mas Muji, Innalillahi wa inna ilaihi rojiun... buat ibundanya, mdah@n khusnul khotimah amalnya diterima oleh Allah....

Alamat

Berbagi Kebahagiaan, ilmu yang pernah diajarkan kepada saya.
Terima Kasih untuk guru, teman dan keluarga tercinta.

ads

loading...