Selasa, 16 Mei 2017

UNDANGAN PERNIKAHAN DI KOTA PEKALONGAN


 Undangan Grim reaper.
Satu hal yang wajib ada ketika kita mengadakan hajatan adalah undangan. Secara umum isi undangan diantaranya adalah nama tuan rumah, tanggal dan waktu acara, tempat, jenis acara dan penerima undangan. Baik itu undangan khitanan, syukuran, rapat, pernikahan dan lainnya isinya kurang lebih sama, kecuali undangan kematian. Tidak ada yang bisa memprediksi kematian, tapi ada beberapa orang yang diberi tanda-tanda bahwa hidupnya akan segera berakhir. 
Saya langsung terbayang-bayang film Goblin nih. Di film Goblin, kematian itu ada undangannya berupa sebuah kertas dengan tulisan tinta merah. Undangan selalu dibawa Grim Reaper (malaikat pencabut nyawa versi Korea). Undangan itu akan ditunjukkan dan dibacakan Grim Reaper ketika nyawa orang yang meninggal sudah keluar dari jasadnya. :D

Berhubung sekarang bertepatan dengan bulan Sya'ban, saya akan membahas mengenai undangan pernikahan, khususnya undangan pernikahan di kota Pekalongan. Sebagian besar penduduk kota Pekalongan adalah suku jawa. Tak heran jika beberapa orang Pekalongan masih menganut adat jawa terutama pemilihan bulan yang baik untuk pernikahan. Bulan Sya'ban adalah salah satu bulan favorit orang jawa untuk melangsungkan pernikahan. Bulan ini juga sering dikeluhkan oleh ibu-ibu karena banyak undangan.
Oke, bulan Sya'ban itu adalah bulan yang penuh dengan undangan, tapi ada saja yang pingin diundang dan ada yang protes jika ada temannya yang tidak diundang. Namanya juga orang yang mau hajatan, mungkin tuan rumah lupa, tidak tahu namanya, undangan habis atau bisa jadi undangan dibatasi karena persediaan suguhan terbatas. Tuan rumah juga takut jika mengundang banyak orang, ternyata ada yang tidak kebagian angsul-angsul (makanan yang diberikan kepada tamu undangan). Ujung-ujungnya tuan rumah wirang (malu). Jadi kalau ingin mengundang orang, sesuaikan dengan Rencana Anggaran Pembiayaan Belanja Rumah Tangga. Jangan sekali-kali membiarkan tamu pulang dengan perut keroncongan atau tidak membawa buah tangan karena kita terlalu banyak menyebar undangan.
Penulisan isi undangan juga perlu diperhatikan. Ketika kita memesan undangan, berikan data yang lengkap dan benar kepada pencetak undangan. Jika undangan telah selesai dicetak, periksa kembali isi undangan. Penulisan nama penerima juga harus kita perhatikan. Lebih bagus menggunakan nama lengkap, tapi jika tidak tahu nama lengkapnya, maka cukup dengan nama panggilan dengan diawali kata sapa misal Mbak, Mas, Ibu, Bapak, Wo, Lek dan De. Prioritas undangan juga perlu diperhatikan. Utamakan keluarga terdekat, kemudian disusul dengan tetangga terdekat, teman terdekat, teman lama dan teman biasa.
Pada dasarnya, acara terpenting dalam pernikahan adalah akad dan walimah, selebihnya adalah adat. Masyarakat Indonesia terkenal dengan sifat gotong royong, maka dalam acara pernikahan pun terkandung nilai-nilai kegotongroyongan. Tamu undangan di kota Pekalongan biasanya akan memberi sumbangan berupa barang atau uang kepada si empunya hajat, walaupun di undangan tertulis pernyataan "Tidak menerima sumbangan".
Pemberian tersebut sifatnya sukarela dan tidak ada timbal balik seperti daerah lain. Misalnya pernah disumbang seekor ayam, berarti nanti balasnya ayam, pernah disumbang beras satu ton, berarti nanti kelak kita membalasnya satu ton, orak usum. Kalau di daerah saya teman-teman biasa, tetangga dan sanak saudara yang tidak terlalu dekat minimal pemberian sumbangan sekitar Rp. 10.000,- sampai Rp. 25.000,- atau bisa lebih, tapi ada juga lho yang ngasih Rp. 2.000,-. Saya pernah mendengar cerita dari tetangga ada yang mendapati amplop berisi Rp. 2.000,-. Sedangkan teman-teman terdekat dan sedulur terdekat biasanya memberi sumbangan sekitar Rp. 50.000,- hingga jutaan atau berupa barang misalnya satu dos sembako. Ada juga yang memberikan sumbangan berupa tenaga. Misalnya tenaga belanja keperluan hajatan, pelandang acara macar dan resepsi, rewang, rubung-rubung (kumpul-kumpul) dan lain-lain.
Mereka yang sudah memberikan sumbangan, biasanya diberi snack kecil, snack besar, angsul-angsul berupa golong atau berkat. Kalau di daerah saya, semua tamu undangan diperlakukan sama kecuali sanak saudara terdekat, teman terdekat, para rewang dan sedulur-sedulur dari daerah tertentu. Empat golongan ini isi angsul-angsul biasanya dilebihkan porsi. Untuk sedulur-sedulur dari daerah tertentu dibedakan karena kita bermaksud menghormati adat istiadatnya. Kebanyakan warga kota Pekalongan, isi angsul-angsulnya berkisar kuliner khas Indonesia, misalnya megono, acar, petis, mie goreng basah, telur bumbu merah, ayam goreng, ayam bumbu kecap, sambal goreng, tumis, roti, kue basah, kue kering dan lain-lain 
Di kota Pekalongan, khususnya daerah Setono dan daerah tertentu ada beberapa jenis undangan pernikahan. Macam-macam undangan ini sebenarnya bertujuan agar tamu tidak menumpuk pada waktu yang bersamaan. Undangan ini bersifat formalitas, jika tidak bisa hadir ya tidak apa-apa. Undangan-undangan ini biasanya diantar ke rumah tamu undangan oleh kurir undangan 2-1 minggu sebelum hari H. Jenis undangan ini akan saya bagi menjadi dua, yaitu dari segi acara dan dari segi penyampaian.
Dari segi jenis acara:
1. Walimatul Ursy
Walimatul Ursy adalah acara syukuran setelah akad nikah. Walimatul Ursy di daerah saya seringnya dilaksanakan pada pagi hari. Undangan ini diberikan kepada teman, tetangga dan sedulur khusus laki-laki. Yang punya hajat dari acara ini adalah ayah dari mempelai. Di acara walimatul ursy ini tidak ada acara sumbang-menyumbang. Acaranya hanya duduk manis sambil mendengarkan acara ijab qobul (jika ijab qobul tidak diadakan di KUA), membaca ayat suci Al Quran, membaca barzanji (bagi masyarakat NU) dan mendengarkan ceramah.
2. Ramah Tamah
Undangan ini dikhususkan untuk kaum wanita yang bernotabene sebagai teman atau tetangga biasa ibu mempelai. Sanak saudara tidak ada yang memperoleh undangan ini. Waktu acara kadang ditentukan jamnya, tapi ada juga yang tertulis "Selera Anda". Jadi jangan kaget ketika mengamati adat pernikahan kota Pekalongan, subuh-subuh ada ibu-ibu datang ke rumah yang punya hajat. Mereka adalah tamu undangan ramah tamah. 
3. Resepsi/ Pinarakan/ Jejer
Resepsi/ pinarakan/ Jejer sebenarnya adalah jamuan resmi tapi ada yang mengartikan acara pertemuan mempelai wanita dan mempelai pria beserta keluarganya dengan dihadiri oleh orang-orang tertentu. Umumnya, resepsi diadakan di kediaman mempelai wanita, tapi tidak menutup kemungkinan diadakan di kediaman mempelai pria. Kalau di daerah saya undangan resepsi milik orang tua mempelai berbentuk fotocopy dan hanya diberikan kepada orang-orang pilihan. Orang-orang yang mendapat udangan resepsi, jika berhalangan bisa hadir dalam acara ramah tamah dan midodareni. Udangan resepsi ada yang terpisah dengan walimatul ursy, ada juga yang digabung dengan walimatul ursy. 
 
Undangan resepsi terpisah dengan walimatul ursy
 
Undangan resepsi digabung dengan walimatul ursy
Mempelai juga membagi undangan resepsi, tetapi bentuknya tidak seperti undangan milik orang tua mempelai seperti di atas. Bentuk undangan resepsi milik mempelai biasanya dibuatkan oleh percetakan undangan.
4. Macar / Midodareni
Midodareni adalah acara menjelang akad nikah. Midodareni mempunyai nama lain yaitu macar. Di daerah lain atau di kebudayaan orang arab, malam midodareni disebut juga dengan malam berinai, dimana pada malam tersebut sang pengantin wanita menggunakan pacar / henna di tangannya. Makanya disebut dengan acara macar. Sekarang, midodareni tidak harus dilaksanakan sebelum akad nikah. Terserah tuan rumahnya, mau diadakan kapan atau tidak diadakan sama sekali. Nge-henna juga tidak harus dilakukan di malam macar. 
Undangan macar bentuknya sama dengan undangan resepsi milik mempelai. Jarang sekali saya menemui undangan macar berbentuk fotocopy HVS. Waktu hadir undangan macar juga bisa disesuaikan dengan kesibukan kita. Misalnya kita mendapat undangan macar waktu yang tertera adalah jam 7 malam. Pada jam tersebut ternyata kita berhalangan hadir, maka kita bisa hadir pada keesokan harinya.  
5. Gading Manten
Gading manten ini sebenarnya sama dengan walimatul ursy. Undangan ini diberikan kepada teman-teman dan sedulur pengantin pria yang akan menjadi pengiring pengantin pria ketika acara akad atau walimah. Di Kota Pekalongan, hanya daerah tertentu yang menggunakan undangan seperti di bawah ini. Kalau di daerah Setono, biasanya hanya menggunakan lisan.
      
Dari segi penyampaian
Dari segi jenis acara sudah selesai, sekarang kita beralih ke undangan dari segi penyampaian.
1. Undangan Kertas
Undangan kertas terdiri dari dua, yaitu fotocopian dan undangan dari pabrik percetakan undangan. Contohnya bisa dilihat pada contoh-contoh di atas. 
2. Undangan lisan
Undangan lisan masih digunakan oleh sebagian warga pekalongan yang akan mempunyai acara hajatan. Tuan rumah biasanya menunjuk seorang kurir untuk keliling kampung menyampaikan door to door siapa yang mempunyai hajatan, tanggal acara, jam dan lokasi.  Undangan lisan ini sengaja dipilih karena ada tuan rumah yang tidak mau repot-repot membuat undangan kertas. Tapi undangan lisan ini juga berlaku untuk tuan rumah yang menggunakan undangan kertas. Undangan lisan ini biasanya digunakan sebagai pelengkap undangan kertas. Misalnya undangan ke sanak saudara. Undangan sanak saudara tidak hanya dilakukan dengan kertas karena biasanya sanak saudara didatangi langsung oleh orang tua mempelai. Undangan lisan juga sangat berguna jika kita kehabisan undangan cetakan pabrik.
3. Undangan makanan / minuman
Undangan makanan dan minuma ini ya bentuknya berupa sesuatu yang bisa dimakan misalnya sarimi, kopi, berkat dan lain-lain. Sarimi atau kopi tersebut ditempeli kertas undangan kecil di bagian luar bungkusnya. Saya kurang tahu sejak kapan undangan makanan ini muncul. Saya ingat dulu ketika pertama kali mendengar tentang udangan makanan ini ketika bekerja menjadi buruh menjahit. Warga Pekalongan terutama yang bekerja sebagai buruh batik, kadang senang sekali bercanda dengan teman-temannya yang akan menikah. Ada sebagian teman-teman yang menyindir undangan pernikahan. "Undangan kok kertas, seng orak iso dipangan." (undangan kok kertas yang tidak bisa dimakan). Ada benarnya juga si undangan makanan ini, karena ada manfaatnya dan tidak terbuang sia-sia. Sejak saat itu undangan makanan menjadi populer di kalangan buruh kota Pekalongan. 

Begitu kawan-kawan berbagai macam undangan di kota Pekalongan. Bagaimana di daerah kamu? yuk berbagi.

1 komentar:

  1. Woooh kok aku baru tau ya, di talun ga sebanyak itu tipe undangan wkww

    BalasHapus

Alamat

Berbagi Kebahagiaan, ilmu yang pernah diajarkan kepada saya.
Terima Kasih untuk guru, teman dan keluarga tercinta.

ads

loading...