Selasa, 22 November 2016

BIMBINGAN PEMUSTAKA

Saya ingat sekali dulu ketika masih bersemangat ke perpustakaan kota Pekalongan. Perpustakaan kota Pekalongan telah beberapa kali pindah tempat. Saya ingat dulu KPAD (Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah) pernah bertempat di belakang stasiun, tepatnya di Jalan Slamet Pekalongan. Tempat itu sekarang sudah menjadi Bank Pasar Pekalongan. Tak lama kemudian KPAD pindah ke Jalan Sriwijaya depan SMPN 4. Beberapa waktu kemudian pindah tempat lagi di Gedung Diklat Jalan Merbabu Bendan Pekalongan. Entah kenapa dulu walaupun naiknya sepeda, saya bela-belain ke KPAD.

 Sumber gambar : https://perpusdaboyolali.wordpress.com/2016/03/17/study-banding-ke-kantor-perpustakaan-dan-arsip-daerah-pekalongan/



Ini kartu saya dulu untuk peminjaman buku di KPAD

Sekarang KPAD sudah berada di daerah Jetayu. Gedungnya sudah bagus. Ada fasilitas internet dan ruang baca khusus anak. Katalog dan daftar hadir sudah memakai komputerisasi. Pelayanan yang lainnya adalah perpustakaan digital dan perpustakaan keliling.

 Seorang anak yang sedang mengisi daftar hadir.

Sekarang kalau mau mampir ke KPAD paling semangat kalau hanya ada pelatihan. Mau pinjam buku seperti dulu susah. Aturan meminjam 3 buku untuk jangka waktu satu minggu, sedangkan satu buku saja sekarang untuk membacanya kadang bisa memakan waktu satu minggu. Bisa telat nanti. Karena hal itulah sekarang saya lebih suka membeli buku/majalah sendiri. Kadang-kadang kangen juga dengan KPAD, sekarang sudah ada motor kenapa jadi males ke sana yah... Tapi biarin lah, tak ada rotan akarpun jadi. Tak pergi ke KPAD, beli buku pun jadi. : D
Seperti yang sudah saya ceritakan tadi, bahwa saya bersemangat ke KPAD kalau hanya ada pelatihan. Dari hari ke hari, semakin bertambahnya kesibukan, mau tak mau kita harus mengorbankan kegiatan yang lain demi yang lebih penting. Kebetulan sekarang di rumah ada Taman Baca milik RW, jadi saya masih memikirkan cara bagaimana agar buku di Taman Baca Aku Suka semakin bertambah koleksinya. Selain itu menambah ilmu tentang pengaturan administrasi Taman Baca juga tak kalah penting dengan cara sering mengikuti pelatihan dari KPAD maupun instansi yang lain.
Sebelum tanggal 18 November 2016 kemarin, saya dikabari mbak Nunuk bahwa KPAD akan mengadakan pelatihan Bimbingan Pemustaka bagi petugas Taman Baca RW. Dia menawari saya apakah saya bisa ikut menghadiri acara tersebut. Undangan tersebut khusus untuk pengelola Taman Baca dan Perpusmas RW. Saya langsung bersemangat. Kebetulan pada hari Jumat saya tidak ada kegiatan sehingga pada malam Jumat mbak Nunuk mengantarkan undangannya.

 Mbak Nunuk adalah pembina Taman Baca daerah Setono

Pada tanggal 18 November 2016, pagi-pagi sekitar jam 09.30 saya berangkat ke KPAD. Saya lihat parkiran sudah penuh, saya kira sudah telat. Ternyata sepagi itu sudah banyak pengunjung perpustakaan selain peserta pelatihan. Saya regristrasi peserta di meja penerima tamu sebentar dan memilih tempat duduk barisan kedua. Di belakang saya ada sepasang suami istri. Saya tidak kenalan saat itu. Mereka kelihatan kompak. Di usia senja seperti itu, mereka menghabiskan masa-masa tuanya untuk mengabdi dan melayani masyarakat di Taman Baca yang mereka punya. 



Pelatihan tersebut dilaksanakan di lantai 1 KPAD Pekalongan, bersebelahan dengan rak-rak buku dan meja baca. Acara ini diawali dengan pembukaan oleh MC sekaligus menyampaikan susunan acara.

MC berdiri, sebelahnya adalah Ibu Junaenah dan Bapak Taufik Ismoyo.

Acara berikutnya adalah penjelasan laporan kegiatan KPAD yang disampaikan oleh ibu Junaenah, Kasi KPAD. Dia menyampaikan tentang latar belakang serta tujuan diadakan pelatihan Bimbingan Pemustaka. Dia juga menghimbau kepada pengelola Taman Baca atau Perpusmas RW untuk memberikan bimbingan di masyarakat sekitar dan meningkatkan pengunjung Taman Baca. Saya sebagai pendengar suka gaya bicaranya yang terarah, tegas dan lancar menyampaikan laporan.
Acara yang ketiga adalah sambutan dari Wakil Kepala KPAD Pekalongan, Bapak Taufik Ismoyo. Aslinya acara ini diisi oleh kepala KPAD Pekalongan, Ibu Maryati. Berhubung pada hari itu ibu Maryati berada di Semarang dan baru saja dikaruniai cucu, maka beliau tidak bisa hadir. Bapak Taufik ini menyampaikan rasa keprihatinannya terhadap kota Pekalongan. Dari 300 Perpusmas yang ada hanya beberapa yang memenuhi standar. Beliau juga menyampaikan bahwa Indonesia mendapat rangking 27 dalam hal minat baca. Beliau tidak menjelaskan secara rinci rangking 27 dari negara mana saja. Pak Taufik juga prihatin dengan masyarakat kita yang meremehkan membaca dan enggan ke perpustakaan. Sampai-sampai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan membuat peraturan nomor 23 tahun 2015 tentang membaca 20 menit sebelum pelajaran dimulai. Beliau menyampaikan agar pengelola Taman Baca tidak menyerah untuk menumbuhkan minat baca terhadap masyarakat sekitarnya. Pada penghujung sambutannya, beliau menyampaikan pada tahun 2017 nanti, KPAD membuat satu unit mobil penjemput untuk mengajak anak PAUD berkunjung ke KPAD Pekalongan.


Sambutan berikutnya adalah Perwakilan PKK Kota Pekalongan. Beliau mewakili Ibu Vivi yang tidak bisa hadir karena ada acara lain. Beliau memberi semangat kepada Pengurus Perpusmas RW dan senang sekali bertemu dengan pengelola Perpusmas RW Pekalongan. Beliau juga berterima kasih kepada pengelola RW yang telah meluangkan waktunya untuk melayani masyarakat sekitar.
Acara yang kelima adalah inti acara yang diisi oleh Ibu Agustina Diah Satiti (mbak Ninuk) dan Muhammad Syukron. Kedua narasumber ini diundang karena sepak terjangnya yang tidak diragukan lagi dalam bidang sosial.
Mbak Ninuk ini adalah Anggota Pokja 2 Tim PKK Kota Pekalongan. Dia juga anggota GMBKP (Gerak Minat Baca Kota Pekalongan). Beliau seorang wiraswasta. Beliau menyampaikan bahwa Tim PKK dan KPAD harus bekerja sama. PKK tidak akan menutup diri dengan perpusmas. Di lain tempat kadang-kadang ia bertemu ibu-ibu PKK memberi penyluhan untuk mengasuh, membina dan mengawasi anak dengan HP dan buku. Kadang-kadang anak malas untuk pergi ke KPAD, maka beliau mengarahkan masyarakat di sekitarnya untuk memanfaatkan Perpusmas RW dan Taman Baca terdekat.


Narasumber yang kedua adalah Muhammad Syukron. Dia adalah pengelola Perpusmas Flamboyan Sapuro Pekalongan. Perpusmas tersebut pernah memperoleh juara pertama pada acara Jambore perpustakaan Pekalongan 2016.


Dia membagikan tips bagaimana cara meningkatkan kualitas perpusmas RW. Tipsnya adalah sebagai berikut:

1. Niat

 Mas Syukron ini sempat bercerita bagaimana awalnya dia menjadi pengelola perpusmas Flamboyan. Waktu itu dia silaturahmi ke perpustakaan Zidni Ilma Podo Sugih Pekalongan. Dia mengamati betapa banyaknya koleksi buku di perpustakaan Zidni Ilma. Dia sempat bermimpi ingin mempunyai perpustakaan seperti Zidni Ilma tersebut. Di kampungnya sebenarnya ada perpusmas RW. Malahan sering ada pelatihan perpusmas tetapi RT di kampungnya malah menunjuk ibu PKK untuk mengikuti pelatihan perpusmas itu. Perpusmas itu dikelola PKK selama 3 bulan tapi hasilnya tidak memuaskan. Tidak ada peningkata kualitas administrasi dan kuantitas buku. Entah kenapa suatu hari Ketua RT di daerah tersebut menunjuk mas Syukron untuk menjadi pengelola perpusmas RW. Di tangan mas Syukron inilah perpusmas Flamboyan menjadi juara.

2. SDM

Perpusmas harus ada pengurus dan struktur organisasi. Ambil pemuda-pemuda terdekat yang mau menjadi pengelola perpusmas. Usahakan memilih SDM yang berjiwa sosial tinggi. Minimal ada 1 pengelola yang menjaga perpusmas. Sebenarnya mereka tidak serta merta tanpa gaji. Mas syukron mensiasati dana donatur dialihkan untuk menggaji pengelola yang mendapat jatah jaga.

3. Program Unggulan

Program unggulan perpusmas Flamboyan adalah bimbel gratis.

4. Kegiatan

Kegiatan yang sering dilakukan perpusmas Flamboyan diantaranya memasak, sepeda sehat, jalan sehat, mengundang pendongeng Kak Didin atau pak Kunduri, Halal Bi Halal, Sunat Masal dan Milad perpusmas Flamboyan.

5. Kerja sama

Perpusmas Flamboyan bekerja sama dengan pemerintah, swasta, bazar buku (menawarkan ke penerbit buku apakah mau menyumbangkan buku), Dindikpora dan Sekolah. Perpusmas ini juga bekerja sama dengan pengusaha setempat ketika mengadakan kegiatan maupu menunjang kegiatan olimpiade perpustakaa nasional.

6. Target

Perpusmas Flamboyan pernah mempunyai terget untuk memiliki 1000 buku. Pengelola juga berteman dengan senior kawakan yang suka membaca buku atau mempunyai perpusmas yang sudah maju. Selain itu perpusmas Flamboyan juga pernah target mendapat juara di jambore perpustakaan Pekalongan. Jika mendapat hadiah, para pengelola mengalokasikan hadiah untuk dibelikan peralatan yang belum dipunyai perpusmas Flamboyan.

Woww... Saya jujur saja kagum dengan perpusmas Flamboyan ini. Mudah-mudahan Taman Baca RW kami bisa meniru atau menjadi lebih baik dari perpusmas Flamboyan.
Acara berikutnya adalah sesi tanya jawab. Sebenarnya saya juga ingin menanyakan banyak hal tapi nanti saja deh, bertanya di luar acara. : D. Acara terakhir adalah penutup. Pada acara terakhir ini ada pengumuman bahwa jambore perpustakaan tahun 2017 nanti akan dihadiri oleh perpustakaan Nasional. Tahun 2017 nanti juga akan ada sistem rangking 1-50 besar. Jika perpusmas kita masuk dalam 50 besar siap-siap saja diundang KPAD untuk diajak kunjungan ke perpustakaan lain di luar Kota Pekalongan.
Sampai sini saya sedikit berubah pikiran, kapan-kapan kalau liburan main ke KPAD ah.... Ternyata mereka menunggu kita.

BACA JUGA :
1. OLEH-OLEH DARI SLBN MERBABU
2. LAGU JAWA, TEMBANG SEMARANG ASEME ARANG
3. MAJALAH DINDING TAMAN BACA

4 komentar:

  1. wah aku baru tau kalo di kota itu di RW ada taman bacaanya. keren ya, nek di talun apa laku hikks

    BalasHapus
  2. Klo d kota gak smw RW ada. Dipilihi saja mbk. D talun laku mbk. Tergantung promosinya. Q kalo promosi ke sekolah trdekat. Woro2 sm anak ada buku baru misalnya.

    BalasHapus
  3. Taman bacaan tk Rw klo serius d kelola jd bagus n byk pengunjung

    BalasHapus
  4. pengunjung sudah banyak bu yang anak-anak. kalau dewasa susah dsuruh datang ke taman baca. mungkin karena kegiatannya yang masih kurang

    BalasHapus

Alamat

Berbagi Kebahagiaan, ilmu yang pernah diajarkan kepada saya.
Terima Kasih untuk guru, teman dan keluarga tercinta.

ads

loading...