Sabtu, 08 Oktober 2016

HATI-HATI DENGAN TUKANG PARKIR

Bukan bermaksud su'udzon dengan tukang parkir. Banyak tukang parkir yang baik hati. Tapi perlu hati-hati juga dengan tukang parkir liar atau tukang parkir dadakan. Ceritanya, adik saya menghadiri acara semacam pameran di kota kami. Adik saya memarkirkan sepeda motornya di depan museum batik Jetayu Pekalongan. Dia memilih area parkir tersebut karena lebih dekat dengan museum. Adik saya menyiapkan perlengkapan yang akan digunakan untuk pameran di dalam museum. 
Singkat cerita, nomor parkir yang diberikan oleh tukang parkir hilang. Dia sudah mencari di setiap saku baju dan tasnya, tetap saja nomor itu tidak ditemukan. Ketika akan pulang, nomor itu tetap saja tidak ditemukan. Dia mendekati tempat parkir tadi untuk mengecek motornya sebelum melaporkan nomornya yang hilang ke tukang parkir.
Dia tidak menemukan motornya. Dia sudah menyusuri setiap motor yang diparkir di tempat itu, akan tetapi motornya tidak kelihatan. Badannya langsung lemas. Dia segera menghubungi temannya yang masih berada di dalam museum. Temannya yang ditelepon tidak kunjung mengangkat telepon, dia segera menelepon temannya yang lain yang juga berada di museum. Temannya menerima teleponnya dan adikku mengabarkan apa yang telah terjadi.
Temannya menenangkan adikku lewat telepon. Temannya segera mendatangi adikku. Adikku dan temannya menanyakan motor yang hilang itu kepada tukang parkir. Tukang parkirnya menjawab kalau dia tidak tahu. Teman adikku tidak patah semangat. Dia segera mengajak adikku untuk menyusuri setiap parkir di semua parkir penjuru Jetayu Pekalongan.
Mereka berdua mengecek satu per satu tempat parkir dan motor yang berjejer di daerah Jetayu. Alangkah terkejutnya ketika mereka menemukan motor milik adikku diparkirkan di balik tembok daerah sekitar gedung TV Batik. Motor tersebut tidak kelihatan jika dilihat dari arah sejajar tembok TV Batik. Adikku langsung minta izin untuk mengambil motornya. Dia tidak berpanjang lebar menanyakan kenapa motornya bisa dipindahkan ke lokasi tersebut dan siapa yang melakukan pemindahan itu.
Bayangkan jika motor itu tidak dicari menyusuri wilayah Jetayu. Beberapa menit pindah ke parkir lain. Beberapa menit pindah menjauhi tempat parkir. Semakin jauh digeser dan semakin mudah untuk dicuri. Apalagi posisi pemindahan berada di balik tembok. Bagaimana jika adikku saat itu panik tidak ada yang menenangkan. Pasti tidak terpikirkan untuk mencari terlebih dahulu, alhasil pencuri berhasil menyembunyikan motor itu. Apalagi saat itu adikku kehilangan nomor parkir, maka akan semakin memperkuat bukti bahwa ia tidak memarkir motornya di tempat semula.
Dari kasus-kasus pencurian yang pernah terjadi, motor yang dipindahkan seperti itu adalah motor yang masih kelihatan baru. Kebanyakan tukang parkir liar akan menyuruh kita untuk tidak mengunci stank motor agar mudah dipindahkan ketika ada motor lain yang datang. Teman adikku tadi sempat menyarankan agar lain waktu ketika perkir di tempat parkir liar sebaiknya mengunci stank motor. Katakan saja kepada tukang parkirnya, bahwa kita pemilik motor adalah yang berhak untuk mengunci atau tidak mengunci stank motor. Selain itu, usahakan kita memarkir motor di daerah masuk pintu gerbang, misalnya di komplek bakorwil.
Seperti kemari saya praktikkan ketika parkir di acara pameran batik. Saya sengaja parkir di parkir dadakan. Si tukang parkir menyuruh untuk tidak mengunci stank. Saya tidak peduli. Saya kunci stank saja. Saya katakan kepada tukang parkir : "Maaf saya kunci stank saja, saya trauma". hehehehe. Selamat mencoba teman-teman...


5 komentar:

  1. Waah...iya ya..klo di parkiran sering diminta utk gak ngunci stang.. Hm.. pelajaran nih.. Trim yaa...

    BalasHapus
  2. Kunjungan perdana mbk,itulah mereka mau piti tapi seevis ala difi bin embah embuh...aalam silaturahmi & salam kenal ya..bahagia itu indah

    BalasHapus
  3. Mechta: iya ati2 d tmpat umum
    pak mahbub : ntar sy mmpir k blogny jnengan pak :)

    BalasHapus
  4. wah iyo yo motor e kan gek anyar. aku be bongkone pok yakin pas neng pemeran buku neng daerah kajen. dumeh standar motor e terlalu melengkung dijadikan alasan. koco spion pecah gara-gara tukang parkir srugal srugul . tapi wegah tanggung jawab,. malah podo maido. gelo ne pok yakin jalan2 tekan kajen apes tok... "tutttttt" memang tukar parkir

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha... iki ibuku n bpk orak reti critone mail na... rak oleh dicritake... ngko ndak ibu lemes. Seng reti q

      Hapus

Alamat

Berbagi Kebahagiaan, ilmu yang pernah diajarkan kepada saya.
Terima Kasih untuk guru, teman dan keluarga tercinta.

ads

loading...