Kamis, 09 Juni 2016

TAILOR EXPERIENCE (Pengalaman Penjahit)

Selamat menunaikan ibadah puasa bulan romadhon teman-teman. Alhamdulillah saya bisa posting kembali artikel saya di blog ini. Sebenarnya saya ingin posting artikel setiap hari, tapi kadang karena kemalasan menghampiri saya atau komputer sedang dipakai anak-anak yang main ke rumah pada waktu saya luang, sehingga saya posting artikel disaat benar-benar luang. 
Oke langsung saja. Kali ini saya akan membahas tentang pengalaman saya ketika saya dulu menggeluti pekerjaan menjahit. Menjahit itu ada suka dan dukanya. Sama seperti kebanyakan pekerjaan yang lain. Semua pekerjaan ada keuntungan dan resikonya. Saya akan membahas duka pengalaman saya ketika saya menjahit di konveksi.
  1. Banyak model tambah ilmu. Sama seperti penjahit person. Kita dituntut untuk bisa membuat model baju yang baru. Hari ini kita disuruh menjahit model daster kerah lengkung, besok kita membuat kerah lancip. Tiap hari, minggu, bulan dan tahun modelnya selalu berganti-ganti. Model baju itu jutaan. Saya belum pernah masuk ke konveksi yang hanya memproduksi satu model baju seperti perusahaan garmen. Konveksi yang pernah saya geluti kebanyakan menerapkan sistem pergantian model sesuai permintaan pasar. Kita belum menguasai dan hafal satu model, ternyata ada model baru yang harus kita garap.
  2. Mesin kurang nyaman karena kurang servis.
  3. Kesetrum listrik. Sebagian besar mesin jahit jaman sekarang tidak ada yang tanpa listrik. Kadang-kadang kita tidak sengaja menyentuh bagian diesel mesin yang mengandung arus listrik. Kadang-kadang pula pedal listrik baru saja diperbaiki dan ada yang salah dengan penempatan arus listriknya sehingga kita kesetrum listrik. Gunakan tespen sebelum kita menggunakan mesin yang baru saja diperbaiki. Cek semua mesin yang akan kita gunakan. Jika kita merasakan ada arus listrik yang mengalir di jari tangan kita, Cepat-cepatlah berhenti dan servis mesin tersebut. 
  4. Terjepit mesin jahit. Biasanya ini terjadi ketika kita sedang mengangkat mesin jahit. Saya dulu pernah kejepit mesin jahit yang keluaran model jadul. Jadi mesin itu saya angkat. Kalau tidak salah waktu itu saya sedang membersihkan mesin atau mengambil minyak mesin yang terkumpul di bak bawah mesin. Bersih-bersih sudah selesai dan saya meletakkan mesin ke tempat semula. Apesnya telapak tangan bagian bawah saya menempel di bagian tepi mesin dan tiba-tiba mesin turun ke bawah dengan cepat. Telapak tangan saya terjepit. 

  5. Jari tertusuk jarum. Baik jarum tangan, jarum pentul maupun jarum mesin. Penjahit itu wajib mempunyai 3 jenis jarum tersebut. Sebagian besar penjahit pasti pernah mengalami musibah tertusuk jarum. Pengalaman saya yang paling parah yaitu tertusuk jarum mesin ketika mesin sedang berjalan. Jari telunjuk saya tidak sengaja masuk ke bagian bawah sepatu mesin jahit karena saking cepatnya mesin berjalan. Jarum langsung menusuk bagian kuku dan menembus bagian kulit bawah. Gara-gara tertusuk jarum itu, saya ijin pulang dan rasanya lemas. :D. Tubuh saya yang lain seperti merasakan penderitaan jari telunjuk yang terkena jarum tersebut.



     

    6. Gaji molor. Aturan gajian setiap hari kamis, tapi kadang bos memberi gaji seminggu kemudian. :D
    7. Benang tidak sengaja terlilit di leher roda atas, sehingga menjadikan benang terlilit sangat banyak dan membuat mesin jahit bagian atas berhenti bergerak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alamat

Berbagi Kebahagiaan, ilmu yang pernah diajarkan kepada saya.
Terima Kasih untuk guru, teman dan keluarga tercinta.

ads

loading...