Rabu, 13 April 2016

PATUNG PAKAIAN

Saya mempunyai patung pakaian yang kadang saya pajang di ruang tamu. Patung tersebut beberapa hari yang lalu dipindah oleh bapak ke ruang tengah karena ada saudara saya yang tidak suka dengan patung tersebut. Saudara saya tersebut umurnya masih kecil, seumuran anak PAUD. Anak tersebut bernama Fahri.
Ibu Fahri masih ada ikatan saudara dengan ibu saya. Saudara dari jalur kakek saya. Ibu dan ayah Fahri asli orang Pekalongan, sedangkan Fahri lahir di Bali. Minggu-minggu ini dia singgah di Pekalongan karena ibunya ingin melahirkan anaknya yang kedua di sini. Melahirkan di Bali lebih mahal daripada di Pekalongan katanya.
Fahri ini kalau masuk ke rumahku langsung tengok kanan kiri dan bertanya kepada bapak saya tentang patung tersebut.
"Patungnya di mana?"
"Sudah dipindah ke dalam." Kata bapak saya.
Waktu Fahri datang kedua kalinya ke rumah saya belum tahu kenapa patungnya ditaruh di ruang tengah karena pertama kali Fahri main ke rumahku kebetulan saya masih keluar rumah.
"Kenapa ditaruh di dalam, Pak?" Tanya saya kepada bapak.
"Fahri takut sama patungnya." Jawab bapak.
"Hehehehe... Bukannya di Bali juga banyak patung di pura?"
"Kalau patung di Bali kan ada kepalanya, Kalau patung pakaian kan gak ada kepalanya." Kata bapak berkelakar.

2 komentar:

Alamat

Berbagi Kebahagiaan, ilmu yang pernah diajarkan kepada saya.
Terima Kasih untuk guru, teman dan keluarga tercinta.

ads

loading...