Rabu, 13 April 2016

PRABOWO

Setiap berangkat BTQ pagi, saya selalu mengamati siapa saja anak yang rajin dan anak yang jarang masuk kelas. Umumnya anak yang rajin masuk kelas nilai akademiknya cukup bagus. Sedangkan anak yang jarang masuk kelas ndilalah anak yang prestasi akademiknya kurang. Tapi perlu diingat, prestasi akademik tidak menjamin seseorang sukses dunia akhirat di masa depan. Jadi tenang saja bagi orang tua yang anaknya B-O-D-O-H di waktu SD. Didoakan saja yang terbaik bagi putra putrinya.
Kali ini saya tidak akan membahas tentang prestasi anak, tetapi saya akan membahas seorang anak yang jarang masuk karena mempunyai riwayat penyakit jantung dari kecil. Sesekali dia berangkat pagi untuk mengikuti pelajaran saya. Pernah saya memanggilnya untuk mendekati meja saya dan saya menanyainya. Sebenarnya saya sudah tahu tentang keadaannya dari teman-teman sekelasnya. Saya hanya ingin memastikan apakah benar perkataan teman-temannya.
"Prabowo." Panggil saya.
"Ya bu." Dia mendekat.
"Kamu Prabowo?"
"Ya bu."
"Kamu jarang masuk kenapa?"
"Sakit jantung bu." Katanya polos. Saya trenyuh mendengarnya. Sekecil itu sudah sakit jantung. Kelas 3 SD broo. Saya sampai tidak tega menyuruhnya membaca buku qiroati karena melihat nafasnya yang terengah-engah.
"Sudah minum obat?" Saya bingung mau basa-basi.
"Sudah bu."
"Ya sudah, kamu duduk saja"
"Ya bu."
Saya amati wajah dan tubuhnya. Dia terlihat kesulitan bernafas. Kulitnya sawo matang. Bibirnya kelihatan membiru. Matanya menyiratkan betapa menderitanya dia.
Menurut teman-temannya, dia jarang masuk kelas. Satu bulan tidak masuk, masuk 1-2 hari kemudian libur lagi. Saya pernah menanyakan pekerjaan orang tua Prabowo kepada teman-temannya. Teman-teman Prabowo bercerita bahwa orang tuanya berjualan petasan di Pasar Tiban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alamat

Berbagi Kebahagiaan, ilmu yang pernah diajarkan kepada saya.
Terima Kasih untuk guru, teman dan keluarga tercinta.

ads

loading...