Selasa, 10 Mei 2016

ASIH KECIL (MAKAN BERAS "YES", VITAMIN A "NO")

Saya mempunyai 3 adik. Yang paling terakhir bernama Asih. Dia Anaknya aktif bersosialisasi dan berorganisasi. Dia mengikuti organisasi IPPNU dan UKM di kampus. Dia aktif mengaji di Madrasah Diniyah di kampung saya. Di IRMAS (Ikatan Remaja Masjid Al Falah) dia juga sangat aktif dan sering menjadi Presenter dalam berbagai acara pengajian. Saya suka kalau menyebut presenter daripada pembawa acara biar kelihatan keren. : D. Dia juga aktif dalam hal makan-memakan seperti saya.
Mungkin karena ia adalah anak terakhir maka tek heran jika ia selalu dinomorsatukan dalam makanan. Baik itu ibu, bapak, adik saya yang lain atau saya sendiri selalu mendaftarkan dia agar mendapat jatah makanan. Misalnya ada yang mendapat oleh-oleh, berkat, makanan atau jajan dari luar, sedangkan si Asih belum pulang, maka sudah dipastikan ibu akan bilang, "Disisakan buat Asih." Enaknya anak bontot seperti itu. Selalu diprioritaskan. Apalagi ketika dia dulu masih kecil, porsi makannya melebihi kakak dan mbaknya. Bahkan dia jga mempunyai pengalaman yang sangat unik yang saya ingat sampai hari ini, yaitu makan beras mentah dan enggan minum obat vitamin A.
Saya ingat sekali ketika adik saya makan beras diam-diam. Dia mengambil beras di wadah beras milik ibu. Saya tidak tahu apa yang ada di pikirannya hingga dia mau makan beras mentah. Mungkin rasanya enak bagi dia. Kalau ketahuan ibu, pasti akan segera disuruh ibu untuk membuka mulut dan tangannya yang menggenggam beras. Di lain waktu pernah suatu ketika adik saya diajak ke warung oleh ibu saya. Di warung kadang penjual menaruh beras di bak beras di bagian paling depan dekat dengan pembeli. Adik saya melihat beras itu, dia langsung mengambil dan memakannya. Dia pasti akan ketahuan kalau sudah sampai di rumah. Adik saya yang lain kadang memergoki mulutnya yang bergerak-gerak. Ternyata setelah dibuka, ada beras mentah di mulutnya. 
Walaupun Asih dulunya adalah penikmat beras mentah, dia paling anti minum obat vitamin A. Dulu waktu SD, sekolahnya mengadakan pemeriksaan mata dengan mendatangkan tenaga medis dari puskesmas. Anak-anak diperiksa satu-satu dan salah satunya adik saya diperiksa. Hasil pemeriksaan menyebutkan bahwa mata adik saya minus sehingga ia diberi kaca mata. Adik saya sempat menolak memakai kaca mata. Awalnya ia tidak nyaman menggunakan kaca mata. Dia jarang menggunakan kaca mata Sehingga bapak khawatir dengan mata Asih. Tidak tinggal diam bapak membeli obat vitamin A dan menyuruh Asih untuk meminumnya.
Asih enggan meminumnya. Dia takut menolak terang-terangan. Sedangkan bapak menyuruh Asih untuk segera meminum vitamin A di depannya. Asih tetap menolak. Dia hanya berjanji akan meminumnya lain waktu. Suatu hari saya memergokinya makan vitamin A tanpa air putih dan makana. Dia kelihatan tidak menikmatinya. Mungkin menurutnya rasanya aneh. Dia makan seperti bayi. Sisi-sisi mulutnya kotor terkena sisa obat. Kebetulan adikku yang lain juga memergokinya. Dia tertawa melihat Asih.
"Kamu gimana Sih.... makan kayak bayi, mulutnya gobresss... hahahahah."
Asih manyun. Dia mengambil kain dan membersihkan mulutnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alamat

Berbagi Kebahagiaan, ilmu yang pernah diajarkan kepada saya.
Terima Kasih untuk guru, teman dan keluarga tercinta.

ads

loading...