Senin, 09 Mei 2016

CARA MENYEMANGATI ANAK

Saya mempunyai murid yang lumayan pasif  dalam hal linguistik dan tidak mau mencoret-coret bukunya ketika di kelas. Namanya Aditya. Di luar kelas dia cukup aktif bermain dengan teman-temannya. Dia mau bergurau, bersepeda dan kadang memanggil nama saya ketika bertemu di jalan. Kadang dia salah tingkah ketika bertemu dengan saya di luar. Hal itu berubah 50% ketika berada di kelas. Gerak-geriknya tetap tidak bisa diam tapi kalau berbicara atau maju untuk mengenal kosa kata dan huruf di depan saya dia tidak mau. Bahkan menebali huruf pun dia selalu menyuruh ibunya.
Di kelas saya Aditya tergolong anak yang paling tua diantara teman-temannya tapi dia masih terlihat manja menempel dengan ibunya. Selama setahun penuh dia tidak mau maju bahkan tidak mau duduk bersama dengan teman-teman lain dalam satu meja. Dia mau mendengarkan saya tapi dari jarak jauh bersama ibunya. Saya kadang mengajaknya untuk bergabung dengan saya tapi tetap saja tidak mau. Ketika ia naik ke kelas PAUD2 ia tetap nempel dengan ibunya. 
Guru di PAUD2, Bu Mita,  kadang mengeluhkan Aditya yang belum bisa mandiri dan tidak mau mengucapkan sepatah kata pun ketika maju di depan kelas. Berbagai cara beliau lakukan untuk memancing suara dari mulut Aditya. Hingga suatu hari beliau berhasil membujuk Aditya.  Aditya mau bergabung dengan temannya dan tidak menempel ke ibunya lagi. Dia juga mau menebali huruf tanpa bantuan ibunya. Ternyata ada cara tersendiri untuk membujuk Aditya.
"Aditya ke sini..." Kata Bu Mita.
Aditya hanya diam saja. dia duduk di dekat jendela bersama ibunya. Bu Mita mendekati Aditya. Aditya awalnya menolak tapi Bu Mita melakukan tersebut setiap hari dan menceritakan sebuah cerita kepada Aditya.
"Aditya tidak mau lihat Kosa kata kenapa gak mau meniru kata Bu Mita tadi. Tadi Bu Mita bilang BEN-DE-RA. Coba ditirukan..." Kata Bu Mita lembut.
Aditya tetap saja diam dan hanya memandang Bu Mita.
"Aditya kalau seperti itu terus nanti kasihan mulutnya.... Nutup terus kayak gini... Hmmmm....hmmmmm, nanti gak bisa ngomong gimana...." Bu Tina memperagakan seperti orang yang bisu. Tangannya menunjuk tak tentu arah. "Terus kalau tidak mau memegang pensil nanti gimana tangannya... Hayooo. Tangannya kaku kayak gini." Kata Bu Tina sambil memperagakan tangan yang kaku.
Beberapa hari kemudian Aditya menunjukkan perubahan. Dia akhirnya mau maju, mau menebali tulisan dan tidak manja lagi pada ibunya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alamat

Berbagi Kebahagiaan, ilmu yang pernah diajarkan kepada saya.
Terima Kasih untuk guru, teman dan keluarga tercinta.

ads

loading...