Senin, 16 Mei 2016

KUNING TELUR DAN KALI BANGER

Beberapa waktu lalu adik saya membahas kuning telur. Dia mengatakan kalau kita makan sego wadang atau nasi basi khususnya cewek, maka telurnya akan berwarna orange, bukan warna kuning. Lol :D. Memangnya aku bebek.
Berkenaan dengan kuning telur tersebut saya teringat masa kecil saya ketika mengenyam pendidikan SMP. Waktu itu saya dan keenam teman saya ditunjuk untuk mengikuti lomba karya ilmiah. Saya waktu itu merasa tidak bisa membuat sebuah karya ilmiah kenapa saya ditunjuk. Saya menurut saja. Setiap 1 karya ilmiah boleh dibuat oleh satu dan dua orang. 
Keenam teman saya tersebut memilih pasangannya dan saya tidak mempunyai partner untuk membuat karya ilmiah. Tidak ada yang mau menjadi partner saya. Saya sedikit kecewa waktu itu. Guru yang membimbing pun hanya biasa saja. Tetap mendukung, tapi tidak dalam bentuk memberi teman lain untuk menemani saya membuat karya ilmiah. Akhirnya saya terpaksa mengundurkan diri.
Anehnya dulu saya tidak lantas meninggalkan keenam teman saya. Saya mengikuti perkembangan mereka, bahkan saya membantu mencarikan bahan informasi untuk salah satu karya ilmiah mereka. Pasangan pertama membahas tentang Kali Banger, yang kedua membahas tentang kuning telur, yang ketiga saya lupa judulnya. Saya membantu mencarikan informasi tentang Kali Banger, karena kebetulan lokasinya dekat dengan daerah saya. Selain itu salah satu dari dua orang yang mengambil tema Kali Banger tersebut duduk sebangku dengan saya.
Dua orang yang membahas Kali Banger tersebut bernama Ifa dan Anis. Hari berikutnya mereka datang ke rumah saya. Mereka meminta bantuan saya untuk mengantar mereka mendatangi rumah salah satu warga di selatan kampung saya. Warga tersebut akan dijadikan narasumber karya ilmiah mereka. Kami berangkat bersama-sama. Saya menaiki sepeda sendiri sedangkan Ifa membonceng Anis. 
Ifa dan Anis hanya diberi catatan nama dan alamat oleh guru pembimbing. Saya tidak kesulitan mencari alamat yang diberikan oleh mereka berdua, karena saya cukup hafal daerah tersebut. Kami sempat bertanya kepada orang yang tinggal dekat dengan narasumber untuk memastikan apakah alamat dan nama orangnya benar.
Kami menaruh sepeda di depan rumah narasumber. Kami mangucapkan salam dan disambut oleh tuan rumah. Kami dipersilahkan masuk. Kami ditanya siapa kami, dari mana asal kami dan tujuan datang kerumahnya. Perbincangan kami berlamjut hingga ke inti pembicaraan dan akhirnya kami tahu ternyata narasumber yang kami temui adalah seorang polisi.
Sampai saat ini saya masih ingat pengalaman tersebut. Ketika saya jalan-jalan di daerah tersebut pada waktu pagi hari dan melewati rumah narasumber itu saya ingat saya pernah masuk ke rumahnya yang megah.
Saya sampai saat ini juga masih ingat karya ilmiah milik teman-teman saya yang membahas kuning telur, Kali banger dan judul yang satunya saya lupa. Mereka semua juara. Juara ke tiga diraih oleh karya ilmiah tentang kuning telur, juara harapan satu diraih oleh karya ilmiah yang saya lupa judulnya sedangkan Kali Banger mendapat juara harapan dua. Dari mereka saya tahu ternyata bebek yang makan nasi basi yang dikeringkan, dalam bahasa jawa namanya sego aking bisa membuat kuning telur berwarna lebih tua. Adapun untuk kali banger isi karya ilmiahnya adalah tentang beberapa pengusaha batik yang membuang limbahnya di kali/sungai secara sembarangan.
Sumpah.... saya dulu ingin sekali ada yang menemani saya untuk membuat karya ilmiah. :D

3 komentar:

  1. Sayang sekali yah. Coba ada temennya. Yang juara satu pasti kamu deh..

    BalasHapus
  2. Sayang sekali yah. Coba ada temennya. Yang juara satu pasti kamu deh..

    BalasHapus
  3. hahahaha Wallahu a'lam bi showab

    BalasHapus

Alamat

Berbagi Kebahagiaan, ilmu yang pernah diajarkan kepada saya.
Terima Kasih untuk guru, teman dan keluarga tercinta.

ads

loading...